Laman

Rabu, 07 September 2011

~* Niat Baik Saja Tidak Cukup *~

Cinta adalah sesuatu yang agung dan membangkitkan perasaan yang menggelora.Ia adalah perasaan azali,dan seakan rasa cinta akan terus ada sepanjang masa.Pada saat cinta sedang menggelora dengan segala kebebasannya,kita mengira akan bebas dari segala permasalahan seperti orang tua kita sebelumnya.Kita mengira akan menjalani kehidupan penuh dengan rasa cinta dan ke...bahagiaan,dan kesuciannya tidak akan bisa dikotori oleh apapun.

Haripun berganti dan kita mulai melihat banyak laki-laki mengharapkan perempuan mau berpikir dan bertindak seperti diri mereka.Demikian juga perempuan,mereka menginginkan laki-laki berpikir dan bertindak seperti dirinya.Semuanya berpikir dengan cara tersebut,dan lupa pada perbedaan yang sangat besar antara keduanya.

Akibatnya permasalahan muncul ke permukaan berulang kali terjadi sehingga menjadi sulit dipecahkan.Kita melihat,meskipun ada rasa cinta yang bersemi yang dulu membuat mereka berpadu dan menikah,meskipun masih ada niat baik yang dicurahkan kedua belah pihak untuk menyelesaikan segala kesulitan,menghadapi permasalahan dan memecahkannya,dan meskipun semua itu masih ada,namun kita merasakan cinta yang agung tersebut mulai melemah,mengalami kekeringan,dan mungkin telah sampai pada titik kemusnahan.

Ketika itu kehidupan akan berbalik dari kebahagiaan dan kegembiraan menjadi derita dan kesengsaraan.Dari sini kita mulai mengalami kebingungan dan bertanya:"Bagaimana dan mengapa semua ini bisa terjadi?Kemarin kita bahagia dan pertemuan kita baik-baik saja.Sekarang kita susah dan tidak bicara satu sama lain?Siapa yang lalai?(Dari sini pasti tuduhan salah akan dilemparkan pada pihak pasangan,karena kita selalu berkeyakinan telah mencurahkan segala upaya,memberikan semuanya untuk membahagiakan pihak pasangan dan melanggengkan hubungan.Namun pihak pasanganlah yang tidak menyumbangkan apapun dan tidak juga berusaha menghargai pemberian tersebut.Ia egois dalam semua tindakannya.)"

Pemahaman dan keyakinan seperti ini salah.Memang benar,semua pihak sangat senang bila hubungan dan ikatan pernikahannya bisa langgeng.Mereka merasa senang jika bisa membahagiakan pasangannya serta memberikan segala untuknya.Namun yang terjadi ia memberikannya dengan menggunakan caranya sendiri.Tidak dengan cara yang dikehendaki pasangannya.Ini semua terjadi karena ia tidak memahami perbedaan tabiat dan fitrah antara masing-masing pasangan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar